Ditulis oleh Gilang Kharisma · Jakarta, April 6, 2022
Tech In Asia - Transformasi Divisi HR dari Cost-Center jadi Pendorong Profit
Summary of article. Clik Tech In Asia link below for Full article.
"...
Divisi human resource (HR) kerap dianggap sebagai cost-center, karena menjadi divisi yang menentukan berapa besar bujet yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan tatakelola karyawan. Selain itu, anggapan bahwa mayoritas pekerjaan HR bersifat administratif yang tidak berdampak pada kinerja bisnis perusahaan juga sangat kental.
Namun kini, perspektif tersebut mulai berubah. Banyak pihak mulai menyadari bahwa efisiensi dan efektivitas divisi HR adalah salah satu faktor yang menentukan kinerja bisnis perusahaan, termasuk di antaranya profitabilitas.
...
Dalam sebuah webinar, Pambudi Sunarsihanto selaku HR Director Blue Bird menjelaskan bahwa HR memegang peranan krusial dalam membantu perusahaan melewati masa sulit akibat pandemi.
Di sini, HR dinilai Pambudi memegang peranan kunci. Yaitu menjadi pihak yang mengelola kegelisahan karyawan agar tidak makin menjadi hal negatif berkepanjangan dan menanamkan sense of urgency ke semua pihak bahwa perubahan adalah hal yang perlu agar layanan yang ditawarkan tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
Jika HR tidak berpikir strategis serta hanya fokus ke hal-hal administratif dan tidak memahami kebutuhan bisnis, HR tidak akan mampu menghadirkan dukungan yang relevan ke karyawan. Dampaknya transformasi akan gagal dan keberlangsungan perusahaan bisa terancam.
...
Tantangan transformasi divisi HR:
- Teknologi dan proses.
- Kapabilitas.
- Mindset. Transformasi divisi berawal dari perubahan mindset mengenai fungsi HR bagi bisnis.
...
Hal senada juga disampaikan oleh Reno Rafly, selaku Direktur dari Catalyst Global Consulting. Ia menambahkan, kunci dari mendapat dukungan dari pemimpin perusahaan, dimulai dari merumuskan metrik pengukuran yang tepat. Hal tersebut akan membantu perusahaan menemukan korelasi antara kualitas dan kuantitas talenta dengan kinerja keuangan perusahaan, sehingga bisa menyadari return of investment dari setiap investasi yang dilakukan untuk mengembangkan kualitas dan kapasitas tim.
Untuk bisa merumuskan metrik pengukuran yang tepat, tim HR harus memiliki kapabilitas dalam hal mengelola manusia dan juga perspektif bisnis yang kuat. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Surya bahwa tim HR perlu mengembangkan kapabilitas mereka.
...
Sementara itu, Reno menyarankan perusahaan menjawab empat pertanyaan ini agar proses rekrutmen mereka lebih efisien:
- Strategi bisnis apa yang akan dijalankan dalam 6-12 bulan ke depan?
- Kultur dan lingkungan kerja seperti apa yang dibutuhkan untuk mendukung agar strategi tersebut tumbuh dan perusahaan bisa berkembang?
- Tim dan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis itu?
- Unique employer value proposition (EVP) apa yang dimiliki perusahaan dan apa alasan talenta terbaik tertarik untuk bergabung?
Sama seperti apa yang sudah coba diterapkan Bukalapak, idealnya perusahaan bisa mendapatkan talenta terbaik tanpa harus membebani keuangan perusahaan terlalu berat.
Itulah sebabnya kemampuan berpikir strategis tak hanya dibutuhkan untuk merekrut talenta, tetapi juga mempertahankannya. Jika strategi retensi hanya terpaku pada kompensasi finansial saja, dalam jangka panjang itu bisa membebani keuangan perusahaan dan berdampak negatif bagi profitabilitas perusahaan.
...
“Jika perusahaan bisa berinvestasi ke tool yang tepat, tim HR punya lebih banyak waktu untuk fokus ke hal strategis, dan mendefinisikan metrik yang tepat untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik,” tutup Reno.
"
Contact Us
Email: contact@cgcteam.com
Phone: +62 812.8118.5751
Offices: CoHive 101 (HQ)
Jl. Mega Kuningan Barat Blok E.4.7 No.1
Kuningan, Jakarta Selatan 12950
CEO Suite
One Pacific Place 15th Fl
Jakarta 12190
Copyright © 2022 Catalyst Global Consulting. All rights reserved.